Fakultas Ilmu Budaya UNS menggelar kuliah umum bagi mahasiswa baru angkatan 2019 dengan tema Bahasa dan Hubungan Antarbudaya. Kegitan sehari tersebut berlangung di ruang seminar dan R.307 Jumat (13/09/2019).
Kegiatan ini dilatarbelakangani pentingnya pemahaman terhadap ilmu yang dipelajari khususnya di Fakultas Ilmu Budaya UNS. Masyarakat yang semakin terbuka dan demokratis mendorong hubungan antarbudaya menjadi semakin penting.
Kuliah umum ini bertujuan menyatukan mahasiswa angkatan 2019 dalam satu wadah keilmuan satu dengan yang lain selalu bersinggungan. Kegiatan mencapaikan visi misi FIB yang menjadi pusat pengembangan ilmu-ilmu budaya dan humaniora bertaraf internasional, serta visi UNS yang akan menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional dan berstatus PTNBH. Pentingnya budaya didalam pergaulan antar manusia yang nantinya memberikan lulusan yang memiliki kompetensi dibidangnya.
Kegiatan terbagi dalam dua kelompok:
- Sastra Indonesia dan Sejarah berlangsung di ruang 307 gedung I FIB oleh Dwi Susanto
- Sastra Daerah, Sastra Inggris dan Sastra Arab di ruang seminar gedung III FIB oleh Imam Baehagie
Sebelum masuk dalam ruangan yang telah ditentukan di dahului seremonial di ruang seminar FIB. Dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya UNS, dalam sambutannya Beliau mengatakan, “Generasi milenial diharapkan bisa menjembatani antarbudaya melalui bahasa-bahasa yang dipelajari dan dikuasai. Kita tidak bisa lagi hidup secara ekslusif, harus membuka diri secara insklusif supaya bisa menjadi masyarakat yang demokratis dan terbuka yang ujungnya bisa membangun peradaban dunia yang lebih baik.”
Imam Baehagie dalam paparanya mengatakan, “Untuk menjalin keharmonisan hubungan antarpenutur bahasa perlu kiranya para penutur saling memahami budaya masing-masing. Pemahaman budaya tersebut dapat dilakukan melalui penyelidikan terhadap bahasa yang dituturkan. Pendekatan yang dapat diterapkan untuk itu adalah pendekatan etnolinguistik.”
Kegiatan berlangsung interaktif di ruang seminar diakhiri dengan sesi tanya jawab dan penutupan oleh Mifta Nugroho sedangkan di ruang 307 oleh Dwi Susanto.