Dalam rangka meningkatkan layanan dan membangun mindset tenaga kependidikan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret tentang paradigma baru “Pelayanan Prima” sehingga tenaga kependidikan mempunyai persepsi mengenai pentingnya Pelayanan Prima, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret bekerjasama dengan lembaga “Service Quality Partners” menyelenggarakan kegiatan pelatihan Excellent Service Training Program. Pelatihan diikuti oleh seluruh tenaga kependidikan dan dihadiri oleh Dekanat Fakultas Pertanian UNS. Pelatihan dilaksanakan selama dua hari Sabtu – Minggu, 31 Oktober – 1 Nopember 2015 bertempat di Hotel Griya Persada Kaliuarang.
Narasumber dalam pelatihan ini adalah Dinar Dwi Astika yang juga sebagai direktur Service Quality Partners (SQP). Pelatihan dikemas dalam dua metode, dalam ruangan yang berisi materi dan interaksi tanya jawab antara narasumber dan peserta, serta luar ruangan out bond. Dalam paparannya Dinar menyampaikan mengapa diperlukan suatu pelayanan yang prima kepada pemangku kepentingan ? Karena perubahan di masyarakat yang semakin cepat sehingga harapan pelanggan juga terus meningkat; mutu layanan semakin berkembang; kompetisi untuk mendapatkan sumber daya semakin meningkat; perubahan dalam nilai-nilai management dari sikap reaktif/responsif menjadi model kreatif dan proaktif; serta layanan yang prima akan dapat memberikan nilai tambah. Ditambahkan Dinar bahwa untuk mencapai tingkat layanan prima diperlukan 5 dimensi kualitas pelayanan :
- Assurance atau jaminan dan kepastian adalah tingkat kemampuan pelayanan lembaga/perusahaan dan karyawan suatu perusahaan/lembaga untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan kepada perusahaan/lembaga (mencakup sopan santun, kejujuran, rasa aman, kompetensi).
- Reliability, adalah dimensi yang mengukur tingkat kemampuan perusahaan/lembaga dalam memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya (mencakup ketepatan waktu, handal dan tanpa kesalahan).
- Tangible, adalah kemampuan perusahaan/lembaga menunjukkan eksistensinya (mencakup fisik gedung, perlengkapan dan peralatan serta penampilan para staff).
- Empathy, adalah kemampuan dalam memberikan pelayanan secara tulus (kenyamanan dan layanan yang bersifat personal).
- Responsiveness, adalah tingkat kecepatan pelayanan terhadap pelanggan (pada dimensi ini harapan pelanggan terhadap kecepatan pelayanan berkecenderungan naik dari waktu ke waktu).
Kegiatan juga diisi dengan malam keakraban, dimana pada sesi ini dilaksanakan dialog sambungrasa antara tenaga kependidikan dengan dekanat yang mengupas permasalahan yang selama ini perlu dipecahkan dan dicarikan solusi. Pada hari kedua pelatihan dilaksanakan di luar ruangan (outbond) dengan memainkan beberapa permainan yang bertujuan untuk membangun kerjasama, komunikasi, tanggungjawab diantara peserta pelatihan. Dekan Fakultas Pertanian UNS Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS dalam sambutan penutupan acara menyampaikan kepada peserta setelah melalui pelatihan ini materi yang telah diperoleh dapat diimplementasikan di setiap pribadi dan unit sehingga harapan untuk mencapai layanan prima dapat diwujudkan.