Dalam rangka mendukung penyelenggaraan tata kelola Tri Dharma Perguruan Tinggi menuju Universitas bereputasi Internasional, Fakultas Ilmu Budaya senantiasa berupaya meningkatkan jumlah publikasi riset baik di jurnal terakreditasi nasional, prosiding internasional maupun jurnal terindeks internasional (Scopus).
Salah satu upaya tersebut, Fakultas Ilmu Budaya baru-baru ini menyelenggarakan Workshop penulisan Scopus dengan menghadirkan pakar Scopus dari Malaysia, Norhafezah Binti Yusof. Beliau adalah profesor madya dari Universiti Utara Malaysia (UUM). Kegiatan yang memasuki tahun ke tiga ini terselenggara selama dua hari Senin-Selasa (23-24/4) di Ruang Seminar Fakultas Ilmu Budaya dengan mengangkat tema “Peningkatan Kualitas Akademik Untuk Memenuhi Standar Internasional.”
Tujuan dari kegiatan ini diantaranya memberikan semangat dan dukungan bagi penulis dari dosen maupun mahasiswa. Supaya bisa ikut andil akademik di kancah internasional. Serta mendukung pencapaian UNS menjadi World Class University. Sebab menulis di jurnal nasional baik terindeks atau terakreditasi publikasi terindeks Scopus sebagian masih menjadi momok bagi dosen dan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Riyadi Santosa selaku Dekan FIB mengatakan,”Kegiatan ini adalah tahun ketiga yang diselenggarakan oleh FIB. Memang tidak mudah namun jangan bersedih hati atau jangan kecewa, harus sabar dan tawaqal sekaligus berusaha untuk terus mencoba lolos terakreditasi nasional dan internasional”.
“Oleh Karena itu dari dosen dan mahasiswa harus mampu serta memiliki bekal utama yang dibutuhkan, pengetahuan yang akan ditulis ini wajib dikuasai dan dianalisis secara mendalam,” lanjut beliau di hadapan peserta yang memenuhi ruang Seminar tersebut.
Workshop yang berlangsung selama dua hari ini terbagi menjadi dua sesi yakni hari pertama bengkel scopus bagi dosen dan kuliah umum bagi mahasiswa program sarjana, master dan doktor di lingkungan FIB. Di hari pertama para dosen diberikan bimbingan dan bantuan untuk menyesuaikan jurnal yang sudah ditulis dan dikirim sebelumnya baik dalam bentuk jurnal regular ataupun special edition. Sedangkan hari kedua peserta diajak untuk berkelompok dan menuliskan tema atau judul naskah ilmiah pembidangan setiap program studi masing-masing yang nantinya akan ditulis untuk masuk kategori jurnal dan langkah-langkah untuk mempersiapkannya.
Prof. Madya Dr. Norhafezah Binti Yusof, selaku narasumber juga menekankan, “Menulis naskah harus ditulis dengan cara yang bermakna dan kritis sekaligus menggunakan metode cukup kuat dan tidak memiliki perbedaan mencolok.”
“Kumpulkan informasi tentang misi jurnal, ruang lingkup, sasaran dan faktor dampak. Diskusikan dengan senior atau mentor yang lebih berpengalaman”, lanjutnya.
Selama dua hari, kegiatan berlangsung baik dan lancar. Diharapkan Fakultas Ilmu Budaya mampu menghasilkan Scopus seperti yang telah di targetkan dalam Key Performance Indication tahun 2018.