Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil melaju ke tingkat nasional dalam ajang Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI). Fitri Icha Masdita, mahasiswa yang saat ini duduk pada semester tuju tersebut akan mewakili UNS bersama tiga tim lainnya. Hal tersebut diumumkan melalui laman Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dikti.kemdikbud.go.id pada Kamis (30/7/2020).
Fitri Icha mengungkapkan bahwa bisnis yang diusung bergerak pada bidang fashion berupa tas wanita. “Produk utama kami adalah tas selempang dan totebag yang diberi merek FIMINA dengan target pasar pelajar dan mahasiswa. Kami mengusung value We Made Casual Daily Bag, jadi desainnya casual sehari-hari serta kompartemen tas disesuaikan supaya lebih fungsional,” jelas Icha pada Kamis (30/7/2020).
Bisnis yang Ia usulkan dalam program KBMI ini pertama kali dirintis pada April 2019 dan merek dagangnya sudah terdaftar dalam Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJ KI). Icha mengaku sangat senang saat produk usulannya berhasil lolos ke tingkat nasional.
“Alhamdulillah, kesan pertama saat lolos KBMI sangat senang, akhirnya FIMINA bisa dikenal lebih luas, tidak hanya di kampus saja, namun bisa seluruh Indonesia. Melalui program ini semoga bisa dimanfaatkan juga sebagai media untuk meningkatkan branding merek FIMINA,” ungkapnya.
Sebagai ketua dalam kompetisi ini, Icha berkolaborasi dengan Savira Salsabila dari prodi Desain Interiror Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) UNS dan Miladyah dari prodi Kriya Tekstil FSRD UNS. Selain ketua, Ia juga merupakan founder dari merek tas FIMINA yang ia usulkan dalam KBMI 2020.
“Harapan saya sebagai founder akan terus membuat produk yang sesuai dengan trend masyarakat saat ini. Selain itu, saya dan vendor penjahit juga berusaha memberikan harga yang terjangkau oleh semua kalangan. Sudah seharusnya, kita memberdayakan Sumber Daya Manusia yang ada dengan menghadirkan produk-produk lokal di tengah maraknya barang import. Kalau engga diimbangi produk lokal, maka akan berdampak pada perekonomian khususnya UMKM,” harapnya.
Icha juga berpesan kepada mahasiswa yang sedang berbisnis agar tetap konsisten dan melakukan inovasi produk yang bagus. Setelah lolos ke tahap nasional, Icha dan kelompoknya akan berusaha menampilkan yang terbaik bagi almamater tercinta.
“Persiapan setelah lolos, kami akan terus meningkatkan penjualan di masa pandemi agar fix cost bulanan dan biaya operasional masih bisa dijangkau. Selain itu, kami juga sedang menyiapkan produk baru yang sesuai dengan trend pasar. Semoga tim dari UNS dapat mengharumkan nama kampus pada ajang KBMI Nasional tahun ini,” pungkasnya. (Bayu Aji Prasetya)