Mahasiswa FIB Raih Penghargaan Dalam ASEAN University Youth Summit 2019 di Malaysia

Total
0
Shares

TIM Fakultas Ilmu Budaya UNS sabet penghargaan dalam ajang ASEAN University Youth Summit 2019 (AUYS) yang diselenggarakan oleh Student Development and Alumni, College of Art and Sciences, Universiti Utara Malyasia, Sabtu-Selasa (24-27/08/2019).

AUYS adalah program pertemuan mahasiswa ASEAN, pemuda dan professional muda sebagai platform untuk bertukar ide/gagasan, merencanakan aksi kolaboratif, berjejaring dan membangun pemahaman bersama tentang komunitas ASEAN.

Penyelenggaran AUYS ini bertempat di EDC Hotel & Resort, Sintok, Kedah, Universiti Utara Malaysia dengan mengambil tema Social Media Generation: Unleashing Youth Potential. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong interaksi sosial dan jejaring dalam lingkungan pembelajaran lintas budaya.

Kegiatan ini terbagi menjadi tiga kegiatan di antaranya Roundtable Discussion, Community Engagement Program (ACEP), dan ASEAN Cultural Festival (ACF).

FIB UNS mengirimkan enam mahasiswa sebagai delegasi untuk mengikuti serangkaian kegiatan dari AUYS 2019, terdiri dari:

Risang Nariswari Murti                                   (Sastra Daerah)

Elisabeth Nugrahaeni Elvianingtyas          (Sastra Daerah)

Eka Adhi Pratama                                             (Sastra Daerah)

Rayi Khenyalarang Kusumaning                 (D3 Bahasa Inggris)

Maimun Agil Sadid                                           (Sejarah)

Muthia Putri Meilania                                    (Sastra Inggris)

Peserta didampingi oleh Dekan FIB UNS, Warto, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Henry Yustanto, Sahid Teguh Widodo sebagai pembina dan Supardjo selaku Pelatih.

Dalam ACF, FIB menampilkan tarian Sekartaji Mask Dance (Tari Topeng Panji Sekartaji). Tarian ini dipilih karena memiliki makna yang sangat kuat mengenai filosofi yang dekat dengan kehidupan yaitu mengambarkan watak manusia yang memiliki sisi jahat sekuat apa pun akan kalah dengan kebaikan.

Tari Topeng Panji Sekartaji mengisahkan tentang percintaan antara Panji dan Sekartaji. Namun di samping itu ada halangan dari Klana seorang raja yang memiliki watak angkuh dan jahat yang terpengaruh oleh nafsu untuk mencintai Sekartaji. Klana tidak bisa memiliki Sekartaji, karena kekuatan cintanya Panji lebih murni. Cinta Klana yang begitu mendalam kepada Sekartaji menjadikannya buta sehingga saat melihat Dayun dikiranya Sekartaji. Tetapi akhirnya Dayun disinggirkan oleh Klana.

Kegiatan Roundtable Discussion, Minggu (25/08/2019) dan Community Engagement Program (ACEP), Senin (26/08/2019) digawangi oleh Maimun Agil Sadid dan Muthia Putri Meilania. Sementara ASEAN Cultural Festival (ACF) pada saat penutupan AUYS 2019, difokuskan kepada Risang Nariswari Murti, Elisabeth Nugrahaeni Elvianingtyas, Eka Adhi Pratama dan Rayi Khenyalarang Kusumaning. Dari penampilan tersebut prestasi berhasil di raih oleh tim FIB :

  1. Best Individual Performance oleh Risang Nariswari Murti
  2. Queen of the Night oleh Elisabeth Nugrahaeni Elvianingtyas.
  3. Juara I ACF 2019

Risang Nariswari Murti salah satu perserta mengungkapkan kegembiraannya, “Saya bersyukur karena diberikan tanggung jawab dan kesempatan mencari wawasan pengetahuan internasional. Ke depan saya akan lebih bersemangat dalam belajar sekaligus memperluas ketrampilan.”

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Henry Yustanto mengucapkan selamat dan memberi apresiasi terhadap keberhasilan meraih penghargaan dan berharap, “Prestasi ini hendaknya bisa dipertahankan sehingga di tahun mendatang perwakilan dari FIB dapat memperoleh juara lebih banyak dalam berbagai kategori lomba.”

Sumber: https://fib.uns.ac.id/berita/mahasiswa-fib-raih-penghargaan-dalam-asean-university-youth-summit-2019-di-malaysia/

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You May Also Like