Jumat, 9 September 2016, bertempat di Ruang Sidang 1 FISIP UNS telah dilaksanakan pertemuan tahap ketiga antara Sekretariat Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dengan Laboratory for Soft Power Diplomacy Program studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret dibawah dibawah Koordinasi Kepala Program Studi Hubungan Internasional Prof Andrik Purwasito DEA melaksanakan studi kajian Gastrodiplomacy sebagai Penjuru Diplomasi Ekonomi Indonesia. Wakil dari Tim Kajian BPPK Kemlu tersebut adalah Andini Fitriliah, Kasubag Penyediaan Data Khusus dan Surano Muhasyah pejabat Fungsional Set BPPK.
Baca : Andrik Purwasito`s Profile (https://hiuns.wordpress.com/andrik-purwasito/)
Dalam pembahasan draft Intern report tersebut Prof Andrik Purwasito DEA menyampaikan pendapat dan asumsinya bahwa gastrodiplomacy sebagai penjuru diplomasi ekonomi berkaitan dengan semua sendi kehidupan dimana agar tercapai program tersebut dikarenakan beberapa hal (1) belum hadirnya Negara terutama terkait kebijakan dan peraturan yang mengatur gastrodiplomacy, (2) belum adanya persepsi yang sama atar pemangku kepentingan , (3) lemahnya sinergitas para pemangku kepentingan dan belum terintegrasinya program gastrodiplomacy ini dengan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah.
Karya Prof Andrik disini, Wayang Revolusi Mental Getarkan Moskow
Menilik dari beberapa asumsi diatas belaiu menyampaikan beberapa prioritas tindakan yang dikembangkan guna mendukung keberhasilan program tersebut dan beliau telah melakukan observasi dibeberapa Negara yang pernah dikunjungi seperti jepang , rusia dan beberap Negara di Eropa Timur dan Barat, melakukan wawancara dengan para stakeholder yang kompeten baik pemerintah, masyarakat, akademisi maupun para pelaku usaha baik didalam maupun diluar negeri serta melelui beberapa dokumen yang mendukung.
Karya lainnya disini : Diplomasi Perut, Batik sampai Wayang Ala Prof Andrik Purwasito Baca .
Hasil sementara dari penelitian Prof Andrik menghasilkan beberapa kajian : (1) Menyangkut economic statecraft dimana gastrodiplomacy memiliki posisi strategis dan sangat potensial sebagai lokomotif diplomasi ekonomi, (2) adanya grand desain dan roadmap pengembangan dari program gastrodiplomacy ini menyangkut keunikan dan strategi pengembangannya dan (3) terkait peran pemerintah dalam mennyukseskan program gastrodiplomacy ini. (Maryani FISIP UNS)