
Kamis, 28 April 2016, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) kedatangan tamu dari Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri yang dilakukan langsung oleh Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kawasan Amerika dan Eropa, Bapak Leonard F. Hutabarat, Ph.D. Secara khusus kunjungan ini ditujukan pada Program Studi Hubungan Internasional (Prodi HI) FISIP UNS karena Prodi ini memiliki visi sama dalam memberikan pengembangan dan program-program yang mendukung Kementerian Luar Negeri
Salah satu bentuk penjajakan kerjasama yang akan dilakukan saat ini adalah dalam pendampingan bagi masyarakat Indonesia terutama wilayah Solo dan sekitarnya sebagai sentra handicraft dan tekstil yang berpengaruh di kawasan Eropa dan Amerika sebagai tujuan eksport produk-produk tersebut. Selain itu penjajakan kerjasama ini juga ditujukan agar produk-produk Indonesia dapat diterima dan bertahan di negara lain disamping menjajaki program lainnya dan mencegah terjadinya gejolak atau konflik yang mungkin terjadi.
Hal ini memerlukan pendampingan yang baik dan konsisten antara pemerintah kota, pemerintah pusat maupun perguruan tinggi yang notabene merupakan lembaga yang kompeten dalam penelitian dan pengabdian dan bisa berkontribusi lebih dalam pendampingan tersebut.
Dekan FISIP UNS, Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si memberikan sambutan baik penjajakan kerjasama ini karena selama ini UNS telah menjalin kerjasama dengan beberapa pihak lembaga tau instansi lain misalnya dengan Bank Indonesia yang memberi tawaran dalam mengembangakan hasil riset/brand image. Dari penjajakan kerjasama ini diharapkan kedepan diharapkan ada kerjasama dalam bidang riset yang akan dilakukan bukan hanya oleh pemerintah pusat saja tetapi bisa didaerah dan perguruan tinggi.
Kepala Prodi Hubungan Internasional Prof andrik Purwasito, DEA menambahkan kalau kita ingin kerjasama dengan pihak luar negeri seharusnya kita sudah memahami kelebihan dan kekuarangan yang dimiliki. hal ini berfungsi sebagai barter barang yang memiliki nilai ekonomis khusunya bagi bangsa Indonesia. sehinggga kontribusi perguruan tinggi sangat diperlukan. khuhusnya yang berkenaan dengan pengabdian masyarakat melalui pengembangan prodi. Kegiatan diplomasi ekonomi merupakan bagian perwakilan dari Kemenlu sehingga bisa membantu potensi Jawa Tengah dan sekitarnya.
Dari Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kepala Pusat Kawasan Amerika dan Eropa Bapak Leonard F. Hutabarat, Ph.D, menyampaikan Kementerian Luar Negeri memerlukan masukan sekaligus beberapa hasil kajian baik yang berupa penelian maupun pengabdian masyarakat khususnya yang berkenaan dengan masalah handicraft dan tekstil yang menjadi produk eksport andalan keluar negeri. selain digunakan sebagai pertimbangan pangsa pasar juga menghindari terjadinya permasalah yang mungkin timbul akibat persaingan global yang dapat berimbas pada produk dalam negeri khusunya tekstil dan kerajianan itu sendiri. Hal ini didasari karena masyarakat Eropa dan Amerika memandang itu penting dengan tidak menomorduakan masalah pertanian, kehutanan maupun agraris karena Negara lain lebih mampu dibidang hal itu. (Maryani Humas FISIP)