Pada hari Selasa, (26-3-2019) delegasi dari FIB yang diwakili oleh Prof. Warto selaku Wakil Dekan bidang Akademik dan Stephanie Phanata sebagai penerjemah dan PIC Kerjasama Internasional FIB mengadakan kunjungan kerjasama internasional dengan Fakultas Humaniora, National Cheng Kung University Taiwan untuk mempresentasikan tentang Fakultas Ilmu Budaya UNS, serta membicarakan nota kesepakatan kerjasama, di antaranya : pertukaran pelajar dan dosen, penelitian bersama, short course musim panas, dan seminar internasional. Kerjasama ini terbuka bagi seluruh jurusan/ prodi di kedua Fakultas. Setelah perkenalan antar kedua Fakultas dan penandatanganan MoU dilakukan oleh Dekan Fakultas Humaniora Mrs. CHEN Yuh-Neu dan Prof. Warto selaku Wakil Dekan bidang Akademik FIB, dilanjutkan dengan Kuliah Umum yang dibawakan Prof. Warto bertemakan “Jejak Sejarah dan Budaya Penduduk Tionghoa di Surakarta, Jawa Tengah”.
Delegasi FIB selain disambut oleh Dekan Fakultas Humaniora NCKU, hadir juga Wakil Dekan Fakultas Humaniora, Kaprodi dari jurusan Sejarah, Bahasa Asing, Bahasa Mandarin, Arkeologi, Direktur Pusat Seni Liberal, dan Direktur Pusat Bahasa Mandarin. Selain itu, hadir mahasiswa pascasarjana dari berbagai jurusan untuk mengikuti Kuliah Umum Prof. Warto. Pihak FIB juga mendengarkan presentasi dari Prodi Bahasa Asing dan Pusat Bahasa Mandarin mengenai program pembelajaran dan perkuliahan jurusan tersebut khusus untuk mahasiswa asing.
Pada Hari kedua Rabu, (27-3-2019) delegasi FIB diantar berkeliling kampus NCKU dan mengunjungi perkuliahan di Prodi Sejarah kelas Prof. Frank Dhont, Prof. Warto memberikan pengantar mengenai sejarah Asia Tenggara. Kemudian kami diajak mengunjungi sebuah tempat bersejarah di kota Tainan, yaitu Benteng Anping bekas peninggalan Belanda ketika menjajah pulau Formosa selama 38 tahun, lalu seorang pahlawan dari kota Tainan yang bernama Koxinga (GUO Cheng Kung) berhasil mengusir VOC. Di masa berikutnya benteng tersebut dikuasai oleh Jepang dan dilakukan renovasi besar pada benteng tersebut. Benteng Anping ini menunjukkan adanya keterkaitan sejarah antara Taiwan dengan Indonesia karena sama-sama pernah dijajah oleh Belanda dan Jepang.
Harapannya melalui kerjasama internasional ini dapat meningkatkan program UNS menuju World Class University, serta mengembangkan ilmu pendidikan dan penelitian di bidang humaniora, budaya, bahasa, dan sastra. Memberikan kontribusi bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan tanah air Indonesia. UNS Active. UNS BISA. (Stepanie Phananta)