Sabtu, 28 Mei 2016 di Ballroom Sukoharjo, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dibawah koordinasi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni bekerj asama dengan International Cooperation and development Fund (ICDF) salah satu industri berskala internasional yang berpusat di Negara Taiwan yang memiliki cabang di beberapa negara termasuk Indonesia dan telah melaksanakan MoU dengan Universitas Sebelas Maret menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Life Skill Mahasiswa ” yang dilaksanakan mulai pukul 08.00-16.00 WIB dengan menghadirkan nara sumber Dr Tri Haryanto M.Si (Kepala BPU UNS), dan tim dari TAA ICDA Indonesia yang akan memberikan materi terkait dengan perubahan mindset untuk berjiwa wirausaha, peluang-peluang usaha untuk ekspor, perencanaan bisnis dan manajemen usaha.
Kegiatan pelatihan lifeskill mahasiswa ini dibuka langsung oleh Dekan FISIP UNS Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni ,M.Si yang memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini karena merupakan bentuk kegiatan atau forum yang berbeda dari tahun-tahun sebelunya sehingga diharapkan output dari kegiatan ini adalah terciptanya entrepreneur-entrepreneur muda alumni UNS sehingga kedepannya keberadaan UNS semakin dipertimbangkan ditingkat nasional maupun internasional. Lebih lanjut Beliau berpesan tiga hal yaitu sebagai generasi muda setiap mahasiswa harus memiliki visi, misi dan perencanaan yang matang dalam hidup, mampu beradaptasi dan melakukan inovasi terhadap perubahan yang ada serta mampu berkolaborasi dengan beberapa pihak sehingga dapat membuka wawasan yang lebih luas.
Sedangkan menurut Dr Sutopo, MS selaku penanggung jawab, acara ini diikuti oleh 100an mahasiswa baik dari program Strata 1 (S1) maupun Diploma dimana dari data awal pendaftar 75 % telah memiliki usaha kelompok produktif (UKP) seperti kuliner, owner shop dan lain sebagainya. Masih menurut Sutopo, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan akan tingkat pengangguran di Indonesia seperti yang terjadi di tahun 2014 yang mencapai mencapai 6,25% atau 7,9 juta dan jumlah lulusan Perguruan tinggi sebanyak 688.660 orang (495.660 sarjana dan 193.517 diploma) dan setiap tahun pengangangguran ini terus dan tetap menjadi permasalahan yang harus dicarikan penyelesaiannya. Kondisi ini di dukung pula oleh kenyataan bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi cenderung lebih sebagai pencari kerja daripada pencipta kerja dan melalui kegiatan ini diharapakan dapat meningkatkan kemandirian dan kewirausahaan melalui kemitraan dengan industry berskala internasional. Kedepannya usaha ini akan mampu meningkatkan key performance indicator (KPI) FISIP UNS akselerasi tahun 2016-2019 khususnya dalam mewujudkan international student dapat terwujud.
Antusiame peserta terlihat dari beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh para peserta yang ingin memahami lebih banyak tentang bagaimana mengembangkan usaha yang telah ada menjadi lebih baik, terkait dengan kendala tempat dan modal yang dimiliki seperti pertanyaan yang disampaikan Zahra,Alfi, dan Ratu. (Maryani Humas FISIP)