Mahasiswa Teknik Industri UNS, Nurruddin Baidowi dan William Elian Gandana baru saja menyelesaikan program internship di Lawrence Technological University, Michigan, USA dari tanggal 3 September 2019 hingga 3 Oktober 2019. Program ini merupakan program lanjutan tahun sebelumnya yang merupakan langkah besar Teknik Industri Universitas Sebelas Maret menuju World Class University. Di bawah bimbingan Executive Director IEOM Society Dr. Ahad Ali, PhD yang juga merupakan Director Bachelor Science Degree and Master Degree of Industrial Engineering Lawrence Technological University, Nurruddin dan William belajar banyak hal-hal baru yang tidak bisa didapat di Indonesia. Salah satunya adalah budaya Amerika yang tentu merupakan tantangan tersendiri. Menurut Nurruddin, “Ada satu persamaan besar antara budaya orang Amerika dan Indonesia, yaitu rela menolong. Pernah sekali waktu kami kebingungan menggunakan fasilitas bus kampus atau shuttle tech, kemudian bertanya kepada mahasiswa LTU lalu dijelaskan dengan sangat detail hingga membantu menelepon pihak shuttle tech dan diantar ke bagian informasi kampus. Padahal dia orang yang baru kami kenal, tapi tulus menolong dan rela meluangkan waktunya”
Tidak hanya orang-orang Amerika, mereka berdua juga bertemu dengan teman-teman yang berasal dari berbagai negara yang berbeda, India, Bangladesh, Saudi Arabia, Costarica, dan sebagainya. Memang negeri paman Sam ini dikenal dengan banyaknya murid internasional dari berbagai penjuru dunia. Mereka berdua mengaku budaya pendidikan di US ini sangat baik dan perlu menjadi teladan bagi kita semua. William berpendapat, “Ketika saya mengikuti daily class, mahasiswanya sangat antusias, mereka datang tepat waktu bahkan sebelum kelas dimulai, mereka juga sudah membaca bahkan memahami materi yang akan diberikan hari itu sehingga suasana kelas cenderung berdiskusi, juga mereka akan berterus terang dan meminta penjelasan ulang ketika merasa dirinya belum paham.”
Lalu kedua mahasiswa ini bercerita tentang American Foot Ball, di minggu pertamanya di negeri Paman Sam ini, mereka menonton pertandingan Foot Ball antara LTU melawan St. Xavier di LTU Stadion. Negara Amerika ini tentu kental sekali dengan olahraga Foot Ball, sebuah olahraga yang popular, membutuhkan kerjasama tim dan strategi yang kuat. Selalu setiap pertandingan, sangat terlihat antusiasme penonton dengan ramainya bangku penonton dengan para penggemar dari kedua tim. Meskipun mendukung tim yang berbeda, mereka tidak pernah sekalipun ribut apalagi berkelahi.
Mereka berdua juga mendapat kesempatan mengikuti kegiatan “Halaqa”. Halaqa sendiri merupakan acara rutin Komunitas Muslim Bangladesh, jika di Indonesia acara ini hampir mirip dengan Pengajian. Halaqa sendiri dilakukan di setiap rumah anggota komunitas dan dilakukan secara bergilir. Kebetulan sekali, Halaqa kali ini dilakukan di rumah Dr. Ahad Ali selaku host mereka berdua selama mengikuti program ini dan mereka diundang untuk mengikutinya. Halaqa sendiri berisi rangkaian acara mulai dari mengaji bersama, berbagi pengalaman bersama tentang islam dan ditutup dengan makan malam bersama.
Tidak hanya itu, di acara ini mereka berdua diijinkan mempresentasikan tentang Indonesia dan sedikit tentang Islam di Indonesia kepada orang-orang Bangladesh sebelum acara Halaqa selesai.
Kedua mahasiswa ini mengaku senang dapat belajar banyak hal selama program ini berlangsung dan berterima kasih kepada UNS Global Challenge Scholarship, program beasiswa bagi mahasiswa UNS yang ingin mengikuti program-program di luar negeri. Juga meningkatkan kualitas lulusan UNS yang berorientasi pada standar internasional