Kegiatan buka puasa bersama civitas akademika FEB UNS, Rabu 10 Juni 2016 di Aula FEB merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan sekali dalam setahun pada bulan Ramadhan. Berbeda dengan tahun sebelumnya, buka puasa kali ini diselenggarakan oleh fakultas bersama dengan organisasi kemahasiswaan (ormawa) dengan mengundang sebanyak 86 anak yatim dari 2 panti asuhan, yaitu Panti Asuhan Al Ahad dan Pamardi Yoga Solo .
Selain dihadiri oleh tenaga pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa FEB dan anak-anak yatim, hadir pula pada acara tersebut Prof. Zafar Uddin Ahmed dari Amerika Serikat yang menjadi visiting profesor di FEB selama 3 bulan.
[su_slider source=”media: 2892,2888,2887,2885,2884,2883,2882″]
Hunik Sri Runing Sawitri – Dekan FEB dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada ormawa atas inisiasinya yang memiliki kepedulian tinggi untuk berbagi kepada anak-anak yatim. Kegiatan buka puasa yang diselenggarakan secara bersama antara fakultas dan ormawa diharapkan terus berlanjut di Ramadhan berikutnya. Selanjutnya, Hunik Sri Runing menyampaikan pesan kepada hadirin untuk memperbanyak rasa syukur atas karunia nikmat yang diberikan Allah terlebih pada bulan Ramadhan, nikmat atas kesempatan bernafas, nikmat untuk dapat berkumpul dengan keluarga, bersilaturahmi dengan teman dan sebagainya yang terkadang kita merasakan hal itu sebagai hal yang biasa-biasa saja. Jika rasa syukur itu tidak ada, Alloh dapat dengan mudah mencabut semua nikmat itu setiap saat.
Pada acara tersebut dilaksanakan pula penyerahan vandel oleh Dekan FEB kepada Khoiru Wirawan- wakil pimpinan panti asuhan dilanjutkan dengan penyerahan bantuan dan kenang-kenangan dari fakultas kepada anak-anak yatim.
Acara inti pengajian disampaikan oleh H. Hartono, S Ag, M, Ag – Pimpinan Pondok Pesantren Al Amin, Karanganyar. Dalam awal kajiannya, Hartono mengingatkan tentang asal usul kita kejadian kita. Manusia diciptakan ke dunia yaitu untuk mengabdi/menyembah kepada-Nya. Saat diciptakan statusnya sebagai manusia yang sama. Dari kandungan ibunya dalam kondisi tidak tahu apa-apa, dikarenakan kasih sayang Alloh, maka diberilah sarana, di beri mata untuk melihat, telinga untuk mendengar dan hati untuk merasa. Harapan-Nya adalah agar manusia bersyukur. Allah berharap agar manusia selanjutnya menjadi beriman dan bertaqwa. Apabila telah mencapai taqwa, Allah berjanji akan memuliakan hambanya dalam surga. Namun dalam kenyataanya, meski telah diberi semua itu, sedikit sekali manusia yang beryukur.
Dalam pengabdian kita kepada Allah, harus selalu ada peningkatan-peningkatan. Kita boleh berbeda pangkat, pekerjaan, kepandaian, usia, keturunan, asal kita, tetapi perlu diingat ketika kita lahir diciptakan oleh Allah yang sama dengan cita-cita dan harapan serta tugas utama yang sama yaitu untuk beribadah.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa surga adalah milik Allah, tempat untuk memuliakan hamba-Nya yang berpahala, demikian juga neraka adalah milik Allah, tempat untuk mengazab hamba-Nya yang berdosa. Dosa dan pahala adalah milik Allah, sebagai alat bagi Alloh menilai hambanya, jika manusia hidup dengan agama- Ku maka dinilai dengan pahala dan apabila manusia hidup tidak menurut agama-Ku maka dinilai dengan dosa. Malaikat-malaikat bertugas mencatat segala pahala dan dosa yang dilakukan manusia.
Dalam paparannya terakhir, Hartono berpesan kepada hadirin untuk senantiasa menjaga shalat lima waktu dan puasa di bulan bulan Ramadhan agar kita tergolong dalam hamba Allah yang beriman.
Kegiatan diakhiri dengan buka puasa dan dilanjutkan shalat maghrib bersama.