Ada beberapa jenis program kreatifitas mahasiswa (PKM), bagi program studi sosial humaniora seperti untuk mahasiswa FISIP UNS, PKM yang sesuai biasanya terkait dengan PKM Pemenlitian humaniora (PKM-PSH), kewirausahaan (PKM-K), karsa cipta (PKM-KC), Pengabdian kepada masyarakat(PKM-M), penerapan teknologi (PKM-T), gagasan tertulis (PKM-GT), gagasan futuristic konstruktif (PKM-GFK) dan artikel ilmiah. Ada beberapa kriteria inti dalam kegiatan tersebut diantaranya menyangkut masalah keilmual, strata Pendidikan, jumlah anggota, alokasi biaya, lapora akhir dan hasil luaran.
Heru Sasongko,S.Farm, M.Sc. Apt saat memberikan materi dalam Workshop Penyusunan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) FISIP UNS, 24 September 2019 menyatakan bahwa PKM yang realitis adalah PKM yang produktif artinya PKM yang dibuat menghasilkan luaran yang bersifat produktif dan langsung dapat dimplementasikan di masyarakat, mengapa demikian?. Beliau menyatakan hal ini adalah memenuhi aspek kewajaran dimana masa pembuatan PKM yang singkat sekitar 3-5 bulan dengan biaya terbatas atau maksimal Rp. 12.500.000,00 maka PKM yang dibuat harus dapat melibatkan mitra produktif diantaranya para sopir, penjual jamu, petani, nelayan, pedagang dan lain sebagainya agar PKM yang diusulkan dapat segera diaplikasikan di masyarakat melalui skema PKM yang diperjuangkan, walaupun nanti bisa dikembangkan dan ditindaklanjuti. Hal ini pula yang mendasari persyarakat dalam PKM mengapa anggota tim diusahakan berasal dari angkatan mahasiswa yang berbeda. Selain itu Hru Sasongko menambahkan banyak PKM yang tidak lolos dalam proses seleksi bukan karena PKM itu kurang baik dari segi kualitasnya, tetapi lebih banyak disebabkan karena kesalahan administrasi, diantaranya tidak memenuhi ketentuan dasar pembuatan pembuatan PKM yang telah ditetapkan dalam buku panduan PKM.
Selaras dengan pendapat diatas, Dr Trisni Utami,M.Si menambahkan bahwa PKM bertujuan untuk mendorong pengembangan gagasan dan kreatifitas mahasiswa untuk peduli kepada pengembangan kapasitas masyarakat melakukan pengabdian pada masyarakat serta memberi solusi terhadap permasalahan yang mungkin terjadi. Poin penting dalam PKM menurut Dr. Trisni utami diantaranya penentuan target sasaran, identifikasi masalah, alternative solusi yang diberikan serta pelaksanaan PKM dan metode yang digunakan.
Untuk proses kedepan, mengingat seleksi PKM dilakukan secara berkelanjutan maka persiapan dan kesiapan semua pihak sangat diperlukan. Koordinasi dan sinergi semua lini demi sumbangsih PKM dalam mendukung kinerja institusi menjadi tanggung jawab Bersama. (Maryani FISIP UNS)