Agustin Arry Yanna, Direktur Pendanaan Luar Negeri Multibilateral BAPPENAS Jakarta, mengatakan hal tersebut dihadapan seratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya yang hadir dalam kuliah umum yang digelar Keluarga Alumni FIB (KAFIB), Sabtu (8/4) di R.Seminar. Tema yang diambil adalah “Mahasiswa FIB UNS dalam Perspektif Kompetisi Global”.
Alumni Sastra Inggris angkatan ’89 tersebut sengaja didatangkan oleh KAFIB dalam rangka memberikan motivasi dan membuka wawasan mahasiswa agar mampu berpikir secara global. Sebab saat ini jumlah lulusan dari berbagai perguruan tinggi terus meningkat dan memiliki kemampuan yang tidak bisa diabaikan. Sehingga dibutuhkan sebuah strategi untuk mampu bersaing di era global seperti sekarang ini. Apalagi program World Class Universty harus didukung oleh semua pihak, tidak terkecuali oleh mahasiswa FIB.
“Kita harus optimis Karena UNS masuk di cluster I, sekelas dengan UI, ITB maupun perguruan tinggi lainnya. Potensi kita banyak, antara lain mampu berpikir terstruktur, menguasai bahasa, fleksibel dalam pemikiran dan emosi, disamping itu mampu memahami orang lain melalui kebudayaan,” kata Arry.
“Mahasiswa yang pendiam harus sudah mulai speak up, belajar mengutarakan apa yang dipikirkan. Minat dan kapasitas tidak hanya yang menentukan. Sifat negatif harus dihilangkan. Keberanian untuk berbicara harus diasah dan ketenangan mengelola emosi harus tingkatkan”, lanjutnya.
Senada dengan narasumber, Dekan FIB, Riyadi Santosa mengatakan, “Pikiran-pikiran dari mahasiswa dan alumni yang baru saja lulus sudah harus mulai terbuka bahwa kita hidup tidak dilokal ini saja, kita harus membuka lebar-lebar apa yang harus dipersiapkan untuk kompetisi global”.
Diharapkan dengan kegiatan-kegiatan positif seperti ini, kedepan mahasiswa akan memiliki gambaran dan wawasan bagaimana cara untuk bersaing dan modal apa yang harus dimilik di persaingan skala global.