Dalam dekade terakhir ini permasalahan lingkungan dan laju kerusakan lingkungan hidup semakin meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini terutama disebabkan oleh kegiatan pembangunan di berbagai bidang yang kurang diimbangi dengan pengelolaan lingkungan yang baik. Kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pada saat ini kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) juga semakin mengkhawatirkan. Dari 458 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia, 60 di antaranya dalam kondisi kritis berat, 222 kritis, dan 176 lainnya berpotensi kritis akibat kegiatan pertanian, pemukiman, maupun industri.
Untuk mencegah dan menghambat laju penurunan kualitas lingkungan hidup, diperlukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum (UU No. 32 tahun 2009).
Terpeliharanya kualitas dan fungsi lingkungan hidup secara berkelanjutan menuntut tanggung jawab, keterbukaan, dan peran serta masyarakat. Disamping itu perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup seharusnya berbasis ekosistem sehingga tidak memperhatikan batas-batas administrasi. Oleh sebab itu dalam kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan diperlukan sinergi antar pemangku kepentingan dari pusat sampai daerah.
Data dan informasi geospasial mempunyai peran yang sangat strategis dalam program perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dengan data dan informasi geospasial yang lengkap dan berkualitas baik, proses pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien serta dapat diaplikasikan untuk berbagai sektor.
Kondisi tersebut melatarbelakangi Pascasarjana Program Magister (S-2) Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) UNS untuk menyelenggarakan kegiatan seminar nasional dengan judul “Pemanfaatan Informasi Geospasial untuk Peningkatan Sinergi Pengelolaan Lingkungan Hidup” yang melibatkan para akademisi (dosen, guru, maahasiswa), praktisi, peneliti dan masyarakat umum yang memiliki ketertarikan terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan tersebut akan digelar pada hari Sabtu, 3 September 2016 bertempat di The Alana Hotel, Jalan Adisucipto, Surakarta pukul 8.00 s/d 17.00 WIB. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan keilmuan tentang pemanfaatan informasi geospasial, pengelolaan lingkungan hidup dan pengelolaan DAS, serta sebagai forum komunikasi dan desiminasi hasil-hasil penelitian tentang lingkungan hidup, kebumian, kebencanaan dan pendidikan.
Pembicara kunci yang didapuk untuk mengisi acara tersebut adalah Dr. Priyadi Kardono, M.Sc., selaku Kepala Badan Informasi Geospasial dengan memberikan materi bertema “Pemanfaatan Informasi Geospasial untuk Peningkatan Sinergi Pengelolaan Lingkungan Hidup”. Selain Priyadi, ada tiga pembicara utama yang dihadirkan yakni Ir. Djati Witjaksono Hadi, M.Si, selaku Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian DAS (Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Daerah Aliran Sunga); Dr. Sugeng Priyanto, M.Si., selaku Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa (Peluang dan Tantangan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Pulau Jawa); dan Dr. Moh. Gamal Rindarjono, M.Si., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UNS (Pembelajaran Lingkungan Hidup menuju Sekolah Adiwiyata).
Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi 081548537609 (Catharina Muryani) dan 08122609297 (Setya Nugraha). [red.uns.ac.id]